Jumat, 09 September 2016

Rencanakan Liburan Keluargamu Bersama Sunlife


Assalamu’alaikum sahabat, 

Akhirnya sudah sekian lama tidak menulis. Aku nongol lagi. Memang dua
minggu belakangan diriku termehek-mehek dengan tubuh yang sangat
membutuhkan istirahat. Hingga akhirnya tulisan ini harus ku relakan melewati batas deadline. Yach, mau gimana lagi. Demi kesehatan semua deadline menulis dan bisnis harus ku abaikan. Maafkan aku. Sudah ah curhatnya, nanti tambah bikin abcdfghaijk.




Ngomong-ngomong sahabat, kamu pernah nggak merencanakan liburan
bersama keluarga? Kalau aku tiap tahun selalu merencakan liburan “mudik”. Hahaa..karena aku dan suami adalah sepasang kekasih yang merantau jauh dari sanak keluarga. Tiap tahunnya kami selalu mengagendakan liburan “mudik” kedua tempat. Ke Ketapang Kalimantan
Barat yaitu asalku dan ke kota wisata Malang asal suamiku.  Yang paling menguras katong, saat perjalanan ke ketapang. Selain tiket, yang berjeti-jeti. Itu loh si oleh-oleh juga nggak kalah bikin dompet bocor. 

Sejauh ini, kami hanya berliburan seputar tempat-tempat penuh
kenangan. Seperti Ketapang, Malang, Jogja. Ke tiga kota itu tiap tahunnya kami berkunjung. Loh-loh kok jogja? Soalnya kalau nggak ke jogja berasa gimana gitu. Lah wong, kota cinta bagi kami. Kota dimana kami dipertemukan dan memulai kehidupan berumah tangga. Pokoknya selama empat tahun pernikahan, di 3 kota itulah tujuan liburan kami. Niatnya sih mudik dan silaturahmi. Tapi kami selalu menyebutnya liburan. Terus, kalau nggak begitu, kapan lagi mau liburan. Haha..asal yah.

Suatu saat suami celetuk. “Dek, selanjutnya kita liburan ke tempat yang sama sekali tidak ada kenangan bagi kita, ke tempat yang baru dan kita ciptakan kenangan disana”. Sambil asyik menikmati kota jogja yang kian macet dari balik kaca taxi. Mataku mendadak melotot, eh tumben. Si abi punya ide cermerlang. Perlu diketahui, kami adalah sepasang kekasih yang sangat mencintai kenangan. So, kota-kota penuh kenangan
seperti Jogja, ketapang dan malang rutin kami kunjungi tiap tahunnya. Mulai saat itu, kami mulai menyusun rencana liburan dua tahun kedepan. Dan harus dipersiapkan dengan matang. Lantaran, ada si bocil yang kudu dikondisikan.

Oh iya, dua tempat yang sangat ingin kami kunjungi dalam dua tahun kedepan. Wakatobi dan Lombok. Lombok mungkin bisa segera terwujud. Tapi untuk wakatobi ini yang masih berasa mimpi. Bukan lain bukan apa. Akses kesana lebih sulit daripada ke Lombok. Di lombok, aku pengen guling-guling di pantai pasir pink. Di wakatobi aku ingin sekali menikmati pemandangan bawah laut disana. Loh, kok nggak keluar negeri? Ehm...alasan pertama. Karena tujuan liburan kami tidak sekedar liburan. Tapi juga ada niat terselubung. Yaitu
silaturahmi. Di Wakatobi kota tempat tinggal tetangga kami semasa di Jogja. Saat itu, mereka suami istri sedang study master di jogja juga. Ke Lombok, karena disana banyak sahabat semasa kuliah dan kami sekeluarga satu pun tidak pernah menginjakkan kaki di tanah Lombok. Nah, kalau keluar negeri  yang paling ingin di kunjungi itu Penang Malaysia. Karena disana banyak teman dan kenalan yang bisa di silaturahmi. 

Kedua, tempat wisata alam Indonesia masih nomor satu dihati kami. Apa sih yang nggak ada di Indonesia? Sungai amazon. Ada bro..tu di pedalaman kalimantan. Bedanya kagak ada piranha aja. Salju? Ada juga di tempat tertinggi papua. Pokoknya Indonesia itu komplit dan buruan bagi wisatawan luar. Lah teman-teman di Penang saja pada mupeng kesini. Teman di jepang juga kebelet pengen melihat Indonesia. Lah terus kenapa harus keluar negeri kalau di Indonesia aja belum terjamahi semua. Haha..gaya mau menjamahi semua. Dipikir Indonesia segede Bali. Di aamiini aja deh. Semoga bisa keliling Indonesia.



Beberapa waktu lalu dapat ilmu dari para Travel Blogger mba Dona dan mba Muna di acara Seminar bersama Sunlife. Nah,  sebenarnya bagaimana sih merencanakan liburan yang baik itu. Yukz simak dimari. Terutama bagi liburan
keluarga.

- Planing yang tepat
Rencanakan liburan keluarga dengan menyesuaikan waktu liburan sekolah
anak. Tentukan gaya liburan kita dengan backpecker apa ikut agen travel. Kurang asyik kalau aku mah pake agen travel. Kurang bebas dan emang lebih seru backpeker.

- Sesuai Bugdet
Liburan harus sesuai dengan estimasi dana yang telah ditabung. Dan harus ada kontrol selama diperjalanan baik terhadap mata, perut maupun nafsu. Jangan karena semuanya bagus, pengen ke semua tempat di kota tujuan. Begitu juga urusan perut, harus selektif dan sesuai bugdet tapi nggak yang murahan juga ya. Ntar diare jadi berabe. Terus, jangan turuti nafsu belanja dan beli oleh-oleh. Semua harus disusun sedetail
mungkin, agar tidak mudah terjerat dengan masalah finansial setelah balik ke rumah nantinya.

- Susun Itinerery bersama keluarga
Diskusikan bersama keluarga tempat wisata yang prioritas akan dikunjungi, utamakan tempat wisata yang ramah anak, dan susun agenda harian selama liburan.

- Manfaatkan asuransi perjalanan
Bagi backpeker sangat penting memanfaatkan asuransi perjalanan. Karena kita liburan secara personal dan tidak ada pihak yang bisa dimintai
tanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan kita seperti layaknya mereka yang ikut dengan agen travel. Maka itu, asuransi perjalanan sangat dibutuhkan. Boleh loh, ngintip Sunlife di portalnya brightadvisor.co.id Biar ada gambaran dan bisa bertanya seputar asuransi baik perjalanan ataupun lainnya dengan gratis.


- Packing bersama
Saat packing semua anggota keluarga harus terlibat. Agar semua mengerti posisi dan tempat barang-barang penting yang dibawa. Agar bisa saling mengawasi dan menjaga barang-barang selama perjalanan. Selain itu, sebelum packing. Dokumen penting wajib di scan terlebih dahulu dan di save di email atau sejenisnya. Semua uang cash tidak disimpan disatu tempat. Sebaiknya dipisah-pisah  untuk jaga-jaga jika terjadi sesuatu hal. Sebaiknya memiliki daftar atau list barang bawaan selama perjalanan. Terakhir, menempatkan semua barang berdasarkan kategorinya dan penanggung jawabnya. Misal, dokumen dan perlengkapan seperti handphone, camera, charger, powebank dll yang bertanggung jawab si ayah. Keuangan dan atm beserta pakaian si ibu. Makanan dan lain-lain si anak.

Sekarang, yuks rencanakan liburan keluarga. Keluargaku sudah punya
tujuan. Kalau  keluargamu gimana? Jangan sampai, bertahun-tahun mbulet
kerja aja ya.hihi..

Wasalam ^^ 

Rabu, 31 Agustus 2016

SMS Bunda : Langkah Nyata Menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Assalamu'alaikum sahabat,

Kamu seorang ibu? Atau calon ibu?. Pastinya sudah tahu donk peran seorang ibu. Emm..menjadi ibu bukanlah hal mudah. Saya saja baru memiliki anak 1 masih balita pula. Udah kelimpungan.  Memang segunung beban akan ditanggung perempuan bernama ibu. Mulai urusan paling remeh hingga paling strategis di keluarga. Waktu 24 jam terasa kurang bagi ibu. Karena tanggungjawab ibu ada pada setiap lini kehidupan rumah tangga.

Nah, kali ini sahabat. Aku mau sharing mengenai langkah nyata pemerintah dalam memerangi angka kematian ibu dan bayi yang semakin meninggi. Harapannya dengan program ini, angka tersebut dapat diminimalisir. Kematian ibu disini adalah kematian seorang ibu selama kehamilan hingga 42 hari setelah melahirkan.

Loh? Kok tinggi angka kematian ibu dan bayi?

Berdasarkan survei di lapangan, sebanyak 213 orang ibu meninggal dunia dalam seminggu di Indonesia. Banyak kan? Bisa diketahui ada 30 orang ibu yang meninggal dunia dalam sebulan. Dan tiap satu jam ada satu ibu yang meninggal. Woww..angka yang miris sekali. Sedih ya..

Oleh karena itu, Pemerintah terutama Dinas Kesehatan Jawa Tengah giat-giatnya mepublikasikan dan mempromosi program terbaru mereka. Yang di luncurkan oleh Kementrian Kesehatan. Yaitu SMS Bunda.

Lah, terus SMS Bunda itu apa sih?
SMS Bunda adalah program yang dibentuk dari kerjasama jhpiego (an affiliate of John Hopskin University) dengan Indonesia dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap ibu dan bayi di Indonesia.

Terus, manfaat dari sms bunda apa sih?
- Meningkatkan pengetahuan Ibu seputar kehamilan, melahiran dan perawatan bayi
- Dapat mengetahui tanda bahaya selama hamil dan nifas
- Jika terjadi sesuatu hal. Ibu bisa mencari pertolongan segera mungkin (tepat waktu)
- Berfungsi sebagai pengingat atau alarm untuk jadwal kontrol ibu, bayi dan imunisasi bayi.

Lalu bagaimana caranya agar sahabat mendapatkan manfaat diatas. Caranya gampang. Cukup mendaftarkan no Handphone sahabat ke SMS bunda center. Berikut langkah-langkah registrasi SMS Bunda bersumber dari SMS Bunda Jhpiego :
1. Cara Daftar

2. Langkah-langkah mendaftar

 3. Pendaftaran secara kolektif dan mendaftarkan orang lain

Ternyata mudah lo mendaftar SMS Bunda.  Sahabat, aku sudah daftar. Kalau kamu?
1. Pertama kali mendaftar. Langsung mendapat balasan.

2. Beberapa SMS Bunda yang pernah masuk ke handphoneku

SMS Bunda center akan terus memberikan informasi mengenai ibu dan anak tiap pekannya hingga anak mencapai umur dua tahun. Selama ini, SMS Bunda selalu masuk ke handphoneku setiap hari kamis. Kemungkinan ini karena aku dulu mendaftarnya pada hari kamis juga.

Apa SMS Bunda hanya diperuntukan untuk Ibu-ibu saja? Oh tidak. Sahabat seorang Ayah? Tentu bisa juga mendaftar. Dengan mengisikan informasi waktu kehamilan istrinya.

Perlukah Ayah mendaftar SMS Bunda? Jelas sangat perlu. Agar Ayah bisa menjadi Ayah siaga. Harapannya Ayah akan mengerti kondisi ibu dan hal-hal yang dibutuhkan ibu. Selain itu, Ayah bisa tahu kapan ia harus mengantar Ibu pergi cek kesehatan.

Bagaimana sahabat? SMS Bunda sangat nyata sekali bukan, manfaatnya bagi Ibu dan Bayi. Nah, harapannya informasi mengenai SMS Bunda ini tidak berhenti pada kita saja. Akan tetapi, dapat kita sebarkan kepada siapapun. Agar saudara, teman, tetangga maupun kerabat kita dapat merasakan juga manfaat dari SMS Bunda ini. Sehingga hal-hal yang tidak harus terjadi pada Ibu dan bayi di sekeliling kita, dapat ditangani tepat pada waktunya

Oh iya, untuk lebih jelasnya bisa simak video youtube dari SMS Bunda di bawah ini. Dan informasi mengenai SMS Bunda juga dapat kita akses di sosial media berikut ini.
Fanspage : SMS Bunda
Twitter : @smsbunda
Instagram : @smsbunda




Semoga dengan ini angka kematian Ibu dan Bayi di Indonesia semakin berkurang. Aamiin.

Jumat, 26 Agustus 2016

Applikasi My JNE : Kemudahan dalam satu genggamanku



Assalamu’alaikum sahabat,

Kita pasti sudah tahu bahwa perkembangan dunia digital saat ini semakin hari semakin melesat. Terutama dalam bisnis online. Aku sendiri sebagai pelaku dalam dunia online shop juga merasakan dampak positif dari transaksi online di Indonesia. Ini tidak terlepas dari peran jasa pengiriman. Semua tentunya sepakat. Tanpa jasa pengiriman, online shop tidak mungkin bisa tumbuh.

Ngomong-ngomong mengenai jasa pengiriman, siapa sih yang tidak kenal dengan JNE? Jasa pengiriman paling terpopuler di Indonesia. Di kota tempat tinggalku saja yaitu Semarang. JNE tumbuh 25-30% selama Januari hingga Juli 2016. Woow. Melihat pertumbuhan seperti itu JNE berusaha meningkatkan pelayanan  agar mampu konsisten menjaga kualitas.

Sebelum aku cerita lebih panjang, terlebih dahulu aku mau cerita keseruan ku bersama teman-teman blogger  pada hari Sabtu kemarin. Tepatnya 20 Agustus 2016. Alhamdulillah berkesempatan hadir gathering blogger bersama JNE di Louis Kienne Hotel Jalan A. Yani Semarang. Kalau ditanya senang apa tidak bisa ikut acara itu. Pastinya seneng bangeeet. Sebagai aktivis olshop, aku terbilang akrab dengan JNE sehingga kesempatan emas ini tidak akan aku lewatan. Dalam gathering tentunya akan dihadiri petinggi JNE. Sehingga aku bisa menyampaikan aspirasi dan permasalahan yang selama ini ku alami sebagai pelaku dalam bisnis online. Eh ternyata betul, dalam gathering kali ini dihadiri oleh Bapak Mayland selaku Head Marketing Communication of JNE Jakarta, Bapak Mashudi selaku Head of Marketing of JNE untuk wilayah Semarang dan Ibu Tari selaku Kepala Cabang JNE Semarang. Mereka memaparan all about JNE mulai dari sejarah hingga problem-problemnya beserta solusi yang disajikan oleh JNE.


Sesaat sebelum sesion pertanyaan dimulai. Seorang teman dari komunitas bisnis online mengirimkan pertanyaan. Ceritanya, Ia pernah mengalami kehilangan paket. Di cek ke kantor JNE, paket sudah berstatus terkirim. Namun, penerima belum menerima paket yang dimaksud. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian?. Apa tidak ada SOP mengenai pengiriman barang oleh kurir. Alhamdulillah pertanyaan tersebut disambut baik oleh Pak Mayland. Kurang lebih beliau menanggapi seperti ini. Sebenarnya JNE sudah ada SOP mengenai hal ini, jika tidak ada orang dirumah si penerima maka kurir akan menempelkan stiker seperti memo. Contoh,  Saya kurir dr JNE mohon hubungi saya untuk pengambilan paket Anda. Nah.. kejadian-kejadian paket yang hilang seperti itu disebabkan oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalkan kurir yang tidak memperhatikan SOP dengan benar. So, kita bisa mengklaim hal ini, klaim  cukup mudah dilakukan. Asal ada lembar resi pengiriman dan paketan telah diasuransikan.

Selanjutnya dengan mengebu-gebu (memang bawaan aku kalau ngomong seperti itu ya, jangan heran) aku juga mempertanyakan pelayanan personal oleh customer  servis yang kadang kurang ramah. Tapi tidak semua, hanya segelitir orang saja. Biasanya terjadi di counter-counter.  Kalau di kantor cabang aku belum pernah sih. Sebel bangetkan, lagi happy saat akan mengirim orderan. Eh sesampai di ekpedisi dijutekkin.

Nah, ada solusi yang membahagiakan. Pak Mayland menyampaikan kurang lebih sebulan kedepan akan meluncurkan fitur terbaru. fitur tersebut menjadi sarana bagi customer JNE untuk mengkoreksi pelayanannya langsung secara digital melalui aplikasi MyJNE. Misal nih: Kantor JNE kotor dan jorok, jepret langsung difoto saja terus sent to melalui fitur tersebut. Karyawan JNE ada yang gondrong atau jutek. Cuss langsung jepret dan kirim. Jangan lupa tulis lokasinya ya.

Bahagia tidak para aktivis Olshop? Jujur kalau aku, sangat bahagia. Terobosan JNE ini akan membuat jera karyawan atau kurir yang kurang amanah. Emang biasa ya, atasan kadang lebih low profile dari bawahannya. Peristiwa seperti itu sebenarnya bukan salah JNE tapi oknumnya. Apalagi JNE ini milik anak negeri, pure tanpa modal atau saham asing. Dengan begitu kita harus mengapresiasi seluas-luasnya sebagai salah satu produk lokal dibidang jasa pengiriman yang sukses mengepakkan sayapnya hingga ke beberapa negara lain.

Sumber :My JNE

Sebagai penjual di dunia maya, aku terbilang sudah  akrab dengan JNE. Salah satu jasa pengiriman yang sudah aku kenal sejak tahun 2010. Dulu, untuk mengetahui status pengiriman aku harus mendatangi kantor JNE terdekat. Rempong ya. Begitulah kenyataannya. Hingga aku akhirnya beralih cek status pengiriman melalui website. Namun, terkadang koneksi internet lambat sehingga aku tetap saja harus ke kantor JNE. Maklumlah, waktu itu akses internet tidak semudah dan secepat sekarang.
Pengalamanku selama berjualan online, sering kali berhadapan dengan problem itu-itu saja. Seperti selisih mengenai tarif pengiriman dan pelacakan paket pengiriman. Terkadang tarif ongkos kirim yang aku infokan tidak serta merta diterima begitu saja oleh customer. Ada beberapa calon customer yang  tidak percaya biaya tarif (biasanya calon customer yang pertama kali bertransaksi), ada yang menawar tarif pengiriman, ada pula yang tidak  percaya kalau barang telah dikirim. Memang sudah dipahami banyak orang dalam berjualan online tingkat kepercayaan calon customer sangat rendah disebabkan tidak adanya tatap muka selama transaksi berlangsung layaknya di pasar dan toko. Saat itu hal seperti ini menjadi momok dalam berjualan online. Alhamdulillah, JNE ternyata memahami problem yang dihadapi oleh para pembisnis online seperti aku. JNE tidak tinggal diam . JNE pun terus berinovasi dengan mehadirkan aplikasi My JNE ini.



Apa Sih, Aplikasi My JNE?
My JNE merupakan aplikasi mobile yang dikembangkan untuk pengguna smartphone. Aplikasi ini memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan JNE dalam bertransaksi maupun mengetahui status pengiriman. Hal terpenting disini adalah dengan menginstall aplikasi My JNE,  aku sebagai pengirim dan customerku sebagai penerima barang tidak perlu lagi berselisih paham mengenai tarif maupun pelacakkan paket pengiriman. Karena aku dan customer bisa mengecek di smartphone masing-masing. Sangat mudah bukan. Nah, kamu sudah install Aplikasi My JNE? Kalau belum, bisa download disini ya.

Konfirmasi pendaftaran via email

Pada aplikasi My JNE, kita akan menemukan kemudahan-kemudahan dalam 4 fitur penting yaitu My Tariff, My Shipment,  My Location dan My COD. Sebelum memanfaatkan fitur-fitur tersebut, lebih baik kita melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan menggunakan email, nomor handphone dan password. Setelah sukses mendaftar, barulah kita mendapatkan konfirmasi pendaftaran melalui email kita. Kemudian klik link  pada email yang telah kita terima. SELESAI. Kita pun bisa maksimal mengunakan aplikasi My JNE. Yuk simak! kemudahan yang diberikan My JNE hanya dalam satu genggaman.

Tampilan Fitur My Tariff

My Tariff
Fitur ini untuk mengecek ongkos kirim yang akan kita bayar nantinya. Kalau aku paling sering melakukan pengiriman ke Kota Pontianak. Karena salah satu Reseller loyalku dari sana. Cukup mudah, aku hanya perlu mengisi kolom ‘From’ dengan mengetik Kota Semarang dan kolom ‘Todengan nama kota tujuan pengiriman barang yaitu pontianak. Oiya, sebagai info aku kan memproduksi perlengkapan tidur mulai bayi hingga dewasa. Tentu aku sering mengirim Bedcover. Tahu sendirikan dimensi Bedcover itu besar sehingga tidak berlaku hitungan ongkos kirim per kg. Sini aku kasi bocoran menghitung rumus dimensinya. Rumusn perhitungan ongkos kirim dengan dimensi adalah (Panjang x Lebar x Tinggi)/ 6000 yang kemudian hasilnya dikalikan dengan tarif ongkos kirim per kg-nya. Dicatat ya, nanti pas ujian Fisika keluar loh.

Tampilan Fitur  My Shipment

My Shipment
Setelah melakukan pengiriman barang ke counter atau kantor JNE terdekat. Kita akan mendapatkan lembar bukti pengiriman yang terdapat nomor resi. Nah, nomor resi inilah yang difungsikan untuk melakukan pelacakan barang kita dengan  memperlihatkan status pengiriman ( Sudah diproses atau belum, posisi barang sudah sampai dimana, infomasi lengkap nama pengirim dan penerima dan lain sebagainya.


Pelacakan bisa dilakukan secara manual dengan memasukan no resi di kolom “Search Air Waybill”. Atau paling mudah dengan mengarahkan kamera pada barcode, kemudian scan barcode yang tertera dilembar bukti pengiriman dan status pengiriman pun akan tampil. Gampang kan? Tidak perlu repot memasukkan 16 digit huruf/nomor resi. Apalagi kalau aku sedang kebanjiran order seperti menjelang lebaran kemarin. Pasti akan memakan waktu mengetik satu persatu nomor resi pengiriman. Sebelumnya barcode hanya digunakan di kantor JNE saja. Dan sekarang kita pun bisa mengunakannya. Yey yey..


My Location
Nah, kalau fitur ini tinggal klik ‘JNE Nearby’ saja. Kita sudah bisa mengetahui keberadaan kantor JNE terdekat dari lokasi kita. Dulu aku mencari lokasi kantor JNE melalui google map dengan mengetikkan nama lokasi yang ingin dicari di kolom pencarian kemudian menelurusi peta. Sekarang tidak perlu lagi, aku cukup klik  ‘JNE Nearby’ di aplikasi maka aku akan langsung ditunjukkan lokasi kantor JNE terdekat. Kemudian tinggal zoom in saja supaya terlihat lebih detail.

Tapi eh tapi. Aku mencoba ‘JNE Nearby’ saat aku sedang menulis artikel ini di RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Waktu itu si bujang lagi opname. Sambil menunggu anak tidur, emaknya ngejar deadline dulu. Eh, ternyata tidak ada lokasi JNE yang terlacak. Mungkin memang kantor JNE tidak ada disekitar sini atau yang lain. Jika karena applikasi, aku doakan kedepannya semakin diperbaharui keberadaan lokasi kantor JNE.


My COD
Apa itu My COD? My Cash On Digital. Fitur terbaru berupa media transaksi yang ditawarkan oleh aplikasi My JNE. Aku selaku penjual online dan customerku bisa melakukan transaksi keuangan melalui rekening virtual yang ada di dalam sistem My COD. Disini JNE menjamin keamanan  sebagai mediator transaksi jual beli terpecaya. Maksudnya begini, jadi pembeli yang akan membeli produk bisa melakukan pembayaran  melalui My COD.

My COD menjadi pilihan terbaik bagi pembeli online yang kuatir akan penipuan barang tidak dikirim atau sebaliknya penjual yang kuatir bukti transfer palsu dari pembeli. Mirip seperti pembayaran di marketplace. Dimana penjual online belum bisa mengambil uang dari hasil penjualannya di My COD wallet sebelum barang kiriman atau produk yang dibeli oleh pembeli sampai ke rumah pembeli.

PENTING! Penjual dan pembeli online sudah terdaftar di aplikasi My JNE sebelum menggunakan fitur My COD ini. No handphone harus valid baik pembeli maupun penjual.

Dalam fitur My COD ada beberapa yang harus kita pahami terdahulu.
  •  My COD mengedepankan kejujuran pembeli dan penjual agar proses transaksi berjalan sukses, Jika ada pihak dari pembeli ataupun penjual yang tidak beres maka transaksi otomatis batal atau gagal. Aman kan?
  •  TOP UP adalah memasukan dana kita melalui transfer uang ke rekening JNE (seperti deposit) dan otomatis tersimpan di My COD Wallet kita . Jika melakukan transfer via ATM maka pilih pembayaran vitual account, kemudian masukan jumlah uang yang akan di TOP UP. Pastikan sudah memasukkan kode VA (Virtual Account) sebanyak 16 digit yang ada pada profile kita di My COD Wallet. Dan pastikan pula nama tujuan pengiriman uang atas nama PT. Jalur Nugraha Ekakurir (PT. JNE).
  • My COD Wallet adalah dompet digital bagi pengguna fitur My COD di dalam aplikasi My JNE. Jika My COD Wallet masih kosong, kita bisa TOP UP. Kita juga bisa mencairkan dana dari hasil penjualan online dengan cash out ke rekening pribadi
  • History. Cukup klik Histori kita bisa mengetahui riwayat transaksi dan belanja yang telah kita lakukan
  • Transfer. Cukup klik transfer kita bisa melakukan transfer uang kesesama pengguna My COD.

Wooww…banyak sekali kemudahan yang ditawarkan dari aplikasi My JNE ini. Fitur My COD menurutku paling mengiurkan untuk kelancarkan bisnis onlineku. Semakin mempermudah transaksi penjualanku dan menaikkan tingkat kepercayaan calon customer. Apalagi bagi calon customer yang baru bertandang di Olshopku. Cukup dalam 1 genggamanku, semua kemudahan bisa didapatkan.

Selamat mencoba^^



Rabu, 18 Mei 2016

Ini dia 5 keuntungan berbelanja di lapak teman

Ada yang pernah mengalami nggak?
Jangan-jangan pernah jadi korban temen yang nawar pake sadis?


Heran mah sama orang yang selalu mikir kalau mau belanja sama temen / kerabat sendiri.
Ihh..mesti dia untung banyak.
Jangan-jangan..harganya mahal. Kan dia dropship, mending aku cari yg murah aja.
Jangan-jangan dia begini dia begitu. Negatif thinking mulu.

Tapi coba, kalau belanja ke mall, ke toko besar atau online shop yang tenar. Malu nawar mah. Malah bangga belanja disana.

Padahal tau nggak sih, yang punya mall, yang punya supermarket atau online shop beken itu. Nggak kenal sama kamu kan. Tapi malah mensejaterakan dengan berbelanja disana. Untuk teman atau saudara sendiri  pake mikir,
padahal kalau kamu sakit siapa yang bakalan jenguk?.
Kalau kamu tertimpa musibah, siapa yang care?.
Kalau kamu nikah, atau ada acara-acara dirumahmu. Siapa akan datang?.
Kalau kamu butuh pertolongan, siapa yang kamu ingat?.
Kalau kamu lagi sekarat duit, siapa yang mau ngutangin?.

#sabarbuk

Padahal banyak loh keuntungan belanja di dagangan temen.
Pertama, kamu telah membantunya. Dengan menambah pemasukan baginya. Pahala donk.hehe..

Kedua, kalau barang yang kamu beli cacat atau apalah itu, kamu bisa langsung komplain atau return. Enakan. (Nggak mungkin deh dicueki. Kecuali temenmu emang terkenal jahat). Coba beli di mall. Pas dibuka di rumah ternyata cacat. Hayo..bisa dituker?

Ketiga, kalau dagangannya laris otomatis temenmu semakin sejahtera. Lah yang enak siapa? Ya kita juga kecipratan. Setidaknya kalau lagi tertimpa musibah, ada alternatif pertolongan.

Keempat, eh ternyata kamu ikutan jualan nih. Mungkin produk berbeda. Dan kamu pernah belanja ditemenmu. Otomatis temenmu yang sadar diri. Akan berbalas budi belanja  ke kamu juga.
Kalaupun produk dagangan kamu sama dengan dia. Kamu bisa bersinergi bukan bersaing. Misal stok kamu habis, bisa ambil di dia. Atau koleksi dia lebih lengkap. Bisa donk saling melengkapi produk.

Kelima, kalau kamu butuh itu barang segera nggak bisa ditunda seharipun. Tapi uangmu kurang. Bisa donk DP dulu. Sisanya kalau sudah gajian. Coba kalau ke toko apa bisa?

Kesimpulan, jika dagangan temenmu laris manis tanjung kimpul. Dia tidak akan merepotkan kamu loh. Setidaknya dia tidak ada kemungkinan ngutang  sama kamu. Coba kalau dia kere dan merugi. Bisa-bisa dia minta pinjaman.

Ayo belanja dengan teman sendiri.
#belanjaditemansendiri

Mau lebaran butuh pakaian butuh bla bla..

Yang punya produk komen dibawah ya. Saya tak jalan ke lapaknya.

Selasa, 15 Maret 2016

Aku merindukanmu
sangat merindukanmu
Sungguh begitu cepat kau pergi
Cepat, sangat cepat
Tiap waktu sangat mudah mengingat dirimu

Hingga menjelang 3 minggu lebih kau pergi. Kau masih begitu lekat di pandangan. Separuh jiwaku telah pergi. Begitu banyak ragam agar bisa rela membiarkanmu pergi.

Tapi, saat sendiri kerelaan itu sirna. Andai aku bisa menukar jiwaku. Nyawaku hanya sekedar berjumpa denganmu. Andai itu bisa, pasti sudah kulakukan. Sungguh aku ingin memelukmu. Dengan erat, dengan cinta, sungguh dengan kerinduaan yang mendalam. Tak pernah, aku merasakan rindu yang begitu hebat.
Hanya air mata pelepas dahaga rinduku.

Bahkan sampai detik ini, aku tak sanggup mendekat ke makammu. Sungguh tak kuat. Aku tak ingin menjadi bebanmu disana dengan ketidak relaan. Tapi itu sulit. Kesendirian memang akan menghancurkan ketegaran.

Tapi aku harus tegar, rela, dan tegak dengan penuh ketabahan.
Karena pasti ibuku jauh lebih rapuh dari diriku.
 Ya Allah jagalah ibuku, orang tuaku satu satunya. Jagalah ia dari segala hal yang tidak kami inginkan. Sayangi dia, panjangkan umurnya. Karena hanya padanya sajalah bakti kami bisa tertunai secara nyata di dunia ini. Tegarkan ia seperti Engkau menegarkan batu karang dari terjangan ombak, teguhkan dia seperti engkau meneguhkan gunung sebagai pasak bumi, rahmatilah ia seperti engkau merahmati mahluk mahluk yang tak berdaya.

Mungkin hambamu ini jauh dari kata sholeha, jauh dari ketaatan. Tapi hamba mohon dengan secuil ketaatan yang ada dihati ini.

Mohon sayangi ayahku disana, rahmati ia dan berilah nikmat kubur yang terbaik.
Untuk ibuku, hamba mohon rahmati ia pula, jaga ia dalam kebaikan, lindungi ia dari hal-hal yang membahayakan dan tidak menyenangkan. Kuatkan ia menjalani hidup walau tanpa ayahku. Kokohkan jiwanya agar sanggup melewati rintangan hidup  walau jauh dari kami-kami anaknya.

Semoga jarak yang jauh dan alam yang berbeda bukan halangan kami untuk saling mencintai karenaMU. Tetapi membuncahkan rindu yang besar sehingga semakin mudah kami-kami anaknya melantunkan doa untuk mereka.

Jaga Mamak ya Allah
Sayangi Bapak disana ya Allah


Ditulis di ketapang 14 maret 2016. 3 hari sebelum kepulangan ke Semarang.

Senin, 22 Februari 2016

Rame-rame memeriahkan HUT 1 GANDJEL REL yuk..

Assalamu'alaikum

Dalam rangka memeriahkan 1 tahun komunitas Gandjel Rel. Komunitas blogger se-Semarang Raya yang beranggotakan mulai emak-emak, mbak-mbak, cewek-cewek dan sejenisnya. Mau nggak mau, saya harus ikut memeriahkannya. Apa kata dunia, nimbrung di komunitas tapi nggak turut berpartisipasi.

Bisa dibilang memaksakan diri sih. Ada yang tahu kenapa?. Duh, pengen tutup muka. Karena M (dibaca malas). Gara- gara satu kata itu, blogku terlantar 4 bulan. Bayangkan! Baru aja berstatus pemula dalam dunia blogger. Eh, masih  bergaya M pula. Trus mau jadi apa donk diriku ini?.

Ah..jadi lebay.

Yach begitulah apa adanya. Tapi, berbicara masalah dunia blog. Banyak manfaat yang saya rasakan. Mulai cerita nih. Dengarkan ya.. Eh salah, perhatiin maksudnya.

Awalnya saya membuat blog, hanya ikut-ikutan. Ikut siapa hayo? Kalau temen di Gandjel Rel mah sudah nggak asing lagi. Yaitu Mak Irit.  Ceritanya begini. Pertengahan tahun 2014, keluarga kecil kami pindah dari Yogyakarta ke Semarang. Sehari-hari aktivitas saya hanya tentang rumah, anak dan suami. Sangat kontras dengan aktivitas saya di Yogya. Dimana kesibukan saya disana sangat beragam. Maklumlah masih berstatus mahasiswa. Lah trus, hubungannya?. Eit tunggu dulu. Setelah waktu bejalan dan bergerak hingga menjelang satu tahun kepindahan kami di Semarang. Saya mendadak labil. Jenuh dengan aktivitas itu-itu aja. Ditambah terbatasnya teman-teman di Semarang. Membuat saya minim sekali berkomunikasi dengan orang lain. Kalau dengan tetangga sekitar saya tetap berkomunikasi tapi ya begitu, ibu-ibu kebanyakan ngomongi orang. Bikin tambah sumpek.

Hingga akhirnya saya sadar kalau emosi saya seperti ombak. Kadang menghantam, kadang lenyap. Dan saya tidak mengerti keadaan itu.Kemudian, iseng-iseng deh googling mengenai ibu rumah tangga yang depresi gitu. Eh keluar deh, blog Mba Rahmi. Nah, mulai dari ketidaksengajaan itulah saya banyak menemukan bahwa yang saya rasakan wajar. Dan ternyata tidak cuma saya yang mengalami.

Saya tertarik sekali dengan blog mba Rahmi. Apalagi temanya itu. Saat saya buka blognya, hal yang terlintas. Ini mah aku banget. Saya pun mulai membongkar isi blog mba Rahmi. Hingga saya menemukan komunitas IIDN semarang, KEB, serta komunitas blog lainnya dan terakhir komunitas Gangdel Rel ini. Sepertinya belum ada sebulan saya di approve  sama mba Rahmi di grup FB Gandgel Rel.
Maka dari itu, kalau disuruh nulis kiprah Gandgel Rel atau apa yang dirasakan selama berada dikomunitas. Saya bingung harus menjelaskan apa. Adanya ngawur nantinya. Mending, curhat dong mah (gaya mamah dede, hihi).

Namun, dari curcol ini. Setidaknya saya mengambil makna dibalik manfaat yang tersirat. Bahwa menjadi seorang blogger itu, bisa jadi amal jariyah (masuk surga donk, aamiin allahummaamiin). Menebar manfaat tanpa harus tahu siapa yang memanfaatkannya.
Berkomunitas itu, bukan hanya memperbanyak sahabat tapi juga memperlebar silaturahmi (Panjang umur donk, aamiin).
Dan terakhir nih, nambah ilmu, nambah motivasi nulis dan nambah keluarga.

Apalagi keluarga ini, keluarga yang produktif seperti keluarga Gandjel Rel.

Seperti mereka yang sudah pernah saya jumpai di beberapa event atau kopdar.
Mbak Wati, terimakasih supportnya agar saya terus belajar menulis.
Mba Dian Nafi, menjadi contoh untuk menjadi penulis yang ulet.
Bu Dosen Cantik. Mba Muna dengan semangat menjelajah yang membahana.
Mba Arina, dua kali kita berjumpo di Islamic Book Fair dan Bukalapak. Seperti sudah kenal lama.
Mba Fenti, terimakasih bukunya yang bagus banget.
Mba Nungma, kita belum berkenalan lebih dalam. Alah apaan pake dalam-dalam segala. Di curigain orang mah.
Mba Deww, terimakasih sudah ada bersama Gandgel Rel
Terakhir mba Rahmi, terimakasih atas blognya. Melalui blogmu mba, saya mengenal keluarga produktif dan penuh kehangatan ini. Bahkan untuk cari sangkal putung aja cukup googling di grup WA aja. Sudah banyak jawabannya.
Dan teman-teman Gandjel Rel lainya semoga kita bisa bertemu dan bersua.

Gandjel Rel yang duo pinky aja. Mba Dian Nafi dan mba Nungma dah cabut ( cuma adanya ini, belum sempet minta gambar :D)

"Artikel ini diikutsertakan kegiatan posting serentak dalam rangka ulang tahun Gandjel Rel ke-1”

Senin, 14 Desember 2015

Gagal? Apresiasi diri aja.



Hai mom.. mungkin banyak dari kita sering merasakan kegagalan dalam hidup. Gagal mengatur keuangan rumah tangga, gagal managemen waktu sehingga  pekerjaan domestic dirumah berantakan, gagal dalam berbisnis, gagal menyelesaikan studi atau bahkan gagal membuahkan karya. Kegagalan tersebut akan biasa saja jika kita mampu menyikapinya. Namun jika kita tidak siap menerima kegagalan dan sulit untuk move on maka kita akan terjebak di dalamnya. Sehingga sering kali kita memandang diri seperti orang yang tidak berarti, merasa bodoh bahkan hingga tidak lagi menghargai diri sendiri. Dampaknya, membuat diri  khususnya kejiwaan kita terpuruk, tidak produktif, sampai terjangkit penyakit negatif thinking dan mengalami kesedihan yang berlebihan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut saat kegagalan sedang kita rasakan. Bersyukur dan mengapresiasi diri atas usaha yang sudah dilakukan adalah bentuk penerimaan diri terhadap diri sendiri, dengan begitu kita akan lebih mampu memperbaiki kegagalan.
Walau gagal setidaknya kita sudah berusaha mencoba. Dengan mengapresiasi diri maka kita akan mampu menghargai diri, melihat potensi diri dan mengoptimalkan kemampuan kita dengan terus belajar dan belajar.

Tidak perlu hal-hal sulit untuk mengapresiasi diri dalam kegagalan. Misal  : membeli buku yang sudah kita target. Setidaknya dengan membaca dapat memberikan terapi untuk memacu kembali semangat yang redup. 

Piknik di Museum Angkut Kota Batu 
Saat gagal lolos seleksi finalis lomba inovator KKP 
Pergi piknik ke tempat-tempat yang disukai. Dengan piknik mampu membuat pikiran kembali fresh dan siap bertarung kembali. Merelakskan diri di pusat perawatan tubuh. 

Sumber : www.youngnesia.com

Menikmati makanan kesukaan sambil nonton film terbaru atau sekedar membebaskan diri dari rutinitas.

Yukz mom.. hargai diri dengan mengapresiasi diri kita..
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Nutrisi untuk Bangsa 
#Mengapresiasidirisendiri